Dalam konteks transportasi massal, kereta api memiliki peran yang sangat penting di Indonesia, terutama sebagai solusi mobilitas di kota-kota besar yang sering mengalami kemacetan. Berbagai jenis layanan kereta api, mulai dari commuter line di Jabodetabek hingga kereta antar kota, telah menjadi andalan bagi jutaan penumpang setiap harinya.
Kemudian, manusia mendapati roda mampu mengurangkan daya geseran pada tanah. Roda mula dijumpai sekitar 3500 BCE, merupakan salah satu ciptaan yang paling penting pada zaman pra-sejarah. Masyarakat Mesopotamia dan Mesir purba menggunakan roda untuk menggelungsurkan objek berat dan membina piramid.
Kemampuannya dalam dunia mesin uap sangat baik, sehingga ia membantu ayahnya bekerja di bidang pertambangan batubara. Hingga pada suatu waktu, Stephenson diberi tugas untuk memperbaiki mesin uap atau lokomotif uap yang bisa digerakkan untuk menggantikan tenaga kuda.
Meskipun nama alat transportasi yang ditemukan oleh William Murdoch dinamakan “kereta kuda”, tetapi tetap digerakkan menggunakan mesin dan boiler yang diletakkan di antara dua roda yang lebih besar.
1889 - Daimler membina enjin empat lejang yang dipertingkatkan dengan injap berbentuk cendawan dan dua silinder serong V.
Rel pinggir perut ikan dari besi cor yang diproduksi oleh Outram di pabrik besi Butterley Firm untuk Cromford dan Large Peak Railway (1831). Ini adalah rel pinggir untuk roda berflens Besi cor bukanlah bahan yang bagus untuk rel karena mudah pecah apabila dikenai beban berat. Rel besi tempa, yang ditemukan oleh John Birkinshaw pada tahun 1820, memecahkan masalah ini. Besi tempa merupakan materials ulet yang dapat mengalami deformasi sebelum patah, sehingga lebih cocok untuk rel besi. Akan tetapi besi tempa mahal untuk diproduksi sampai Henry Cort mematenkan proses yang disebut puddling pada tahun 1784. Pada tahun 1783, Cort juga mematenkan pengerolan, yang 15 kali lebih cepat dalam mengkonsolidasi dan membentuk besi dibandingkan dengan proses palu.
Kedua sistem konstruksi rel besi pada masa ini, rel pelat "L" dan rel pinggir, terus ada berdampingan hingga awal abad ke-19. Roda berflens dan rel pinggir akhirnya unggul dan menjadi standar perkeretaapian.
Sementara itu, gerbong penumpang adalah rangkaian kereta api yang berfungsi untuk mengangkut dan mengantarkan penumpang ke stasiun tujuan. Saat ini, di Indonesia gerbong penumpang ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu gerbong bisnis dan gerbong eksekutif.
Kereta dengan memanfaatkan tenaga magnet diperkirakan memiliki kecepaatan laju 400 km/jam. Menariknya lagi, kereta api ini berjalan tanpa menyentuh rel.
‘. Fungsi kerjanya serupa dengan jam yang yang menggunakan tenaga daripada spring dan rangkaian equipment. Perkembangan teknologi industri makin berkembang seterusnya. Pada tahun 1712, lahirnya mesin yang yang digunakan untuk mengepam air hujan daripada lombong arang batu oleh Thomas Newcomen. Mesin ini menggunakan enjin wap. Seorang jurutera Scotland, James Watt menambah baik ciptaan Newcomen supaya ia mampu memusingkan gear dan roda.
Dalam hal ini, kereta buatan William Murdoch terdiri dari dua roda yang cukup besar diletakkan di belakang dan satu roda kecil di bagian depan kereta.
Benz Patent Motorwagen telah membuka pintu kepada era baru pengangkutan yang mengubah kehidupan manusia secara drastik.
Ketika bekerja bersama ayahnya di bagian logam dan kayu, William Murdoch mulai membuat “kereta kuda”. Di awal kemunculannya, “kereta kuda” merupakan kereta yang hanya terdiri dari tiga roda saja dan didorong oleh engkol tangan, sehingga ia mengembangkan kereta pertama dunia penemuannya “kereta kuda” agar bisa menarik beberapa rangkaian kereta.
Untuk menyelesaikan masalah ini, pengilangan perlu dilakukan secara berskala besar. Pengeluaran kereta berskala besar dimulakan oleh Ransom olds di Michigan, berdasarkan teknik barisan pemasangan tetap.
Comments on “5 Simple Techniques For kereta pertama dunia”